KPK Terima Laporan Terkait Aliran Dana ke Teman Ahok

Relawan Pendukung Bakal Calon Gubernur DKI sumber gambar : temanahok.com
Basuki Tjahaja Purnama Bersama dengan Ketua DPD Hanura
Basuki Tjahaja Purnama Bersama dengan Ketua DPD Hanura

Hariannusantara.com – Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo, KPK akan menerbitkan surat penyelidikan terkait adanya dugaan penerimaan uang 30 miliar rupiah dari perusahaan swasta pelaksana proyek reklamasi di pesisir utara Jakarta kepada komunitas pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, relawan Teman Ahok.

Surat penyelidikan tersebut akan dikeluarkan karena KPK telah mengetahui informasi, pihak-pihak yang akan digali, dan arah penyelidikan atas dugaan tersebut. Penyelidikan tersebut merupakan pengembangan penyidikan kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Reklamasi Teluk Jakarta.

Dikutip dari CNNIndonesia.com, ternyata KPK juga memperoleh informasi dugaan tersebut dari pengaduaan yang dikirimkan melalui surat. KPK menerima surat tersebut sejak bulan lalu, Mei 2016.

“Ada surat yang dikirimkan ke KPK tentang dugaan tersebut. Saat ini sedang kita telaah. Sekitar bulan lalu diterima (surat itu),” kata Pelaksana Harian Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK, Yuyuk Andriati, Jumat (17/6/2016).

Dugaan aliran dana tersebut pertama kali muncul ke publik saat rapat antara Komisi III DPR dengan pimpinan KPK di Gedung DPR. Anggota Komisi III Junimart Girsang menanyakan kepada pimpinan KPK mengenai dugaan adanya aliran uang 30 miliar rupiah dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta kepada Teman Ahok.

Loading...

Menurut Junimart, dana tersebut diduga disalurkan ke Teman Ahok melalui anggota staf khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, dan lembaga survei Cyrus Network. Teman Ahok pun membantah dugaan tersebut. Teman Ahok siap untuk diselidiki dan diperiksa oleh KPK.

“(Terkait tudingan Pak Junimart), Itu tidak benar. Silahkan saja kalau mau dibuktikan. Kami percaya KPK profesional dan kami siap untuk kooperatif,” kata salah satu pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas.

 

Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network Hasan Hasbi mengatakan tudingan Junimart Girsang tidak benar dan meminta politisi PDIP itu untuk menunjukkan bukti atas tudingannya.

“Kalau dia nuduh-nuduh begitu, ya suruh buktikan saja. Saya bisa bilang, omongan dia enggak benar sama sekali,” tutup Hasan.