John Thamrun : Yang Dilakukan Ratna Sarumpaet Berhasil, Tapi Merusak Investasi Demokrasi

Benarkah Ada Campur Tangan Menteri Pada Kasus Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Foto : Dr. John Thamrun., SH., MH

Hariannusantara.com – Klarifikasi atas cerita bohong yang dibangun, oleh aktivis Ratna Sarumpaet  dengan menyebarkan pemukulan terhadap dirinya, dibantah sendiri oleh Ratna Sarumpaet.

Para politisi yang terlibat dalam membagikan narasi dan kabar tentang pemukulan Ratna Sarumpaet saat berada di bandung seolah – olah cuci tangan dan memutar pernyataan untuk mengutuki Ratna Sarumpaet.

Saat di hubungi oleh tim hariannusantara.com, salah satu penggiat pendidikan politik dan Pancasila di Surabaya John Thamrun mengatakan hal ini sebenarnya lucu – lucuan saja.

Menurut John Thamrun, Ratna Sarumpaet adalah orang yang lantang dan tidak bersembunyi dibalik ketiak orang lain, mungkin kita harus ingat bagaimana proses perdebatan beliau dengan Menko Kemaritiman di Danau Toba yang lalu, sangat berani kan?.

Loading...

Untuk kasus penganiayaan dirinya, kenapa orang lain yang  harus muncul menjelaskan penganiayaannya, ini kan mencurigakan. tandasnya.

Selain itu, menurut John Thamrun, apa yang di bangun dari cerita ini secara emosional berhasil tapi kadarnya sesaat. Namun yang paling parah setelah kejadian ini adalah rusaknya Investasi Demokrasi yang dibangun oleh semua kalangan. Sambungnya tegas.

Begini lho, masyarakat Indonesia ini kan sudah mengarah kepada apolitis, kemudian para politisi yang kemarin menyebarkan berita itu, seolah – olah membangun narasi bahwa ada kedzaliman, ada kelalaian, ada kesewenang – wenangan yang dibangun untuk meruntuhkan citra pemerintah, ini tidak bagus kedapannya. Lebih kepada merusak.

Indonesia ini mau dibangun seperti apa sih, oleh oknum – oknum politisi yang suka bermain emosional itu?. yang kita butuhkan hari ini adalah, politisi yang mau berpikir bagaimana mereka membangun investasi peradaban, membangun manusia, membangun jiwa dan raganya.

Jangan melempar kabar yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kemudian cuci tangan, ini kan namanya menang jadi arang, kalah jadi abu. Keduanya tidak abadi. Ini juga memperjelas bahwa tidak ada teman yang abadi, yang ada hanya kepentingan.

Nggak boleh seperti itu, itu namanya jahat dan transaksional, politik  harus jelas dan tegas, tidak boleh ada kata transaksional, meskipun untuk sebuah kepentingan terpilih, begitu yah. Tutup John Thamrun.

Setelah kabar tentang pemukulan dirinya diklarifikasi, Ratna Sarumpaet menyatakan bahwa dirinya adalah pembuat Hoax terbaik saat ini.

Selain itu, para politisi yang awalnya mengecam atas apa yang terjadi kepada Ratna Sarumpaet, berbalik mengecam dan menuntut Ratna Sarumpaet agar di proses secara hukum atas apa yang dilakukannya.